Selasa, 28 Juli 2015

HIJRAHKU

Assalammualaikum Warohmatuwllahhiwabarokatu...

Ketika aku memutuskan untuk hijrah berhijab banyak orang yang mengira ini semua karena trend fashion yang lagi kekinian atau ikut-ikutan mode agar terlihat mengikutin perkembangan zaman atau karena sekelilingku rata-rata telah berhijab sehingga aku mengikuti mereka. Sesungguhnya bukan itu alasan aku memutuskan untuk berhijab...

Aku berhijab karena hatiku merasa telah siap untuk menggunakannya dan aku bertekad jika aku telah berhijab maka aku harus menjaga hijab ini, menjaga tingkah dan perbuatan serta sopan santun.
Hijabku bukan hanya untuk menutupi ranbut tapi yang terpenting untuk menjaga ahlakku. Menjadi batasan dan menjadi pengingat.

Menjadi batasan yaitu membatasi perilakuku yang selama ini mungkin kurang sopan, membatasi perkataanku dari kata-kata yang tidak penting dan tidak pantas untuk dikatakan terutama dari perkataan yang terkadang tanpa kita sadari melukai dan menyakiti hati seseorang. Batasan sikapku terutama kepada lawan jenisku, Terlebih lagi ketika selama ini aku memang dekat dengan satu orang lelaki yang telah menjadi kekasih hati. Ingin rasanya disegerakan menjadi halal agar dapat terhindar dari perbuatan dosa-dosa yang lebih besar dan banyak. Tapi apa daya hati inipun belum siap rasanya jika diberi tanggungjawab yang besar dalam satu ikatan. Aku selalu berdoa semoga suatu saat waktu yang dinanti itu akan tiba pada hari yang tepat dan dengan orang yang tepat.
Seseorang yang akan menjadi imam dalam hidupku dan seseorang yang bisa membimbingku menjadi muslimah yang soleha dan taat kepada agama.

Menjadi pengingat yaitu mengingatkan aku ketika aku lalai dalam beribadah, mengingatkan aku untuk tidak berbuat dosa, mengingatkan aku agar aku selalu mentaati perintah Mu dan menjauhi larangan Mu.

Wassalammualaikum Warohmatullahhiwabarokatuu ^_^

Semoga aku bisa istiqomah dengan hijabku...
Semoga hijab ini bukan sekedar ikut-ikutan trend fashion agar dibilang kekinian

Senin, 15 Juni 2015

tanpa judul

hai bloger sebenernyasih banyak yang pengen di tulis disini mulai dari perjalanan dinas, pekerjaa, lingkungan kantor, keadaan yang lagi di hadapi sekarang bahkan sampe kemasalah hati juga tapi bingung mau mulai dari mana dan mau menuangkannya bagaimana...
soal kerjaan ya menurut gwa keadaan kantor ini makin hari terlihat makin aneh dengan orang orang nya, perlahan tapi pasti satu persatu sifat, watak dan tabiaat orang pada kelihatan semua kalo menurut ABG jaman sekarang bisa dibilang tulus atau modus atau carmuk tu susah bedainnya.
tapi gwa sebagai anak bawang ya mencoba menyesuaikan keadaan aja dengan semuanya ini satu hal yang pasti kalo elo berada dilingkungan kerja yang menurut elo orang-orang nya aneh, lu harus bisa ngejaga sikap, omongan dan juga jangan terlalu banyak bercerita soalnya bisa-bisa suatu saat elu malah dijadiin bahan pembicaraan atau malah nama elu yang dijelek-jelekin. terkadang orang tu sok-sok an care sama kita hanya untuk sekedar mencari tahu apa masalah yang ada saat ini, masalah yang kita berusaha nutupinnya eh dengan kita gak sengaja cerita kemereka itu malah jadi bahan olokan mereka, kita gak tau ada berapa banyak orang yang ingin menaridiatas penderitaan kita.


masalah hati....
hemm rumit deh kayaknya, apa lagi sekarang statusnya LDR ...
rindu pasti
sendiri sudah tentu
pengen nangis pernah
pengen ketemu tapi jauh
kadang terpikir apa mungkin yang disana juga merindu?
apa mungkin bisa bertahan..
ketika keributan datang,
kesal iya, ingin marah tapi sama siapa?
cemburu juga ada
kesetiaan kuncinya
semoga tak ada yang sia-sia dibalik perjuangan ini
bertahan itu susah apa lagi ada jarak ribukan kilometer yang memisahkan
sejauh ini hati tetap pada pemiliknya dan semoga selamanya
biarkan rindu bertumpuk jadi satu hingga pada akhirnya bertemu pada waktunya

Jumat, 17 April 2015

Perjalanan Dinas yang berharga

hai bloger gwa mau sedikit berbagi cerita tentang perjalanan dinas gwa mengunjungi salah satu kecamatan terujung di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tepatnya di desa Pagar Dewa Kecamatan Mesuji.

oke dua hari yang lalu tepatnya hari Kamis tanggal 16 April 2015 gwa beserta rombongan tamu dari Kementrian Pertanian RI beserta Ibuk-Ibuk dari dinas Pertanian Provinsi dimana sekarang gwa bekerja mengadakan perjalanan dinas dalam rangka CPCL dan survey lokasi bantuan alat RMU kepada gapoktan-poktan yang ada di kabupaten, kami mengadakan perjalanan dinas selama 2 hari mulai dari hari kamis sampai jum'at, rombongan terdiri dari 7 orang.
hari pertama kami mengunjungi kabupaten Ogan Ilir. di sini ada 3 titik lokasi yang kita cek, lokasi pertama sih tak begitu jauh dari kota ya masih daerah yang mudah di capai, begitu juga dengan lokasi yang kedua jaraknya juga tidak begitu jauh, di sini satuan ukurnya masih amat tradisional masih menggunakan pengukuran lokal pake bahasa sejulat untuk ukuran kaplingan sawah, masih menggunakan satuan kaleng untuk timbangan hasil panen dan masih banyak istilah istilah baru yang kadang membuat kita bingung tapi menambah wawasan kosakata baru bagi gwa dan juga tamu dari Kementan. nah lokasi berikutnya itu ada dikecamatan sungai lebung. kebayang kan lo dari nama kecamatannya aja udah ada kata sungainya, lokasi ketiga ini jaraknya mulai agak jauh dari kota. akses menuju lokasi juga melewati jalan yang berlubang, bertanah, bergelombang dan terahir untuk sampai kerumah petani kita naik getek atau ketek menyeberangi sungai ogan seru sih tapi cuaca saat itu panas terik memang tak terlalu jauh nyebrang nya cuma ya itu was-was nya coy aliran sungai yg deras terus keteknya tak terlalu besar dan di tumpangi oleh 10 orang pas dikabupaten kan kita di dampingi oleh bapak-bapak dari dinas. ehh sampe di lokasi kita disambut baik olh bapak-bapak petani yang ceria dan sangat menunggu kedatangan kami (ceileh kayak artis :). bapak-bapak petaninya ramah banget, menyapa kami berbagi cerita mulai dr kelu kesah para petani dan harapannya untuk pertanian mereka, untuk kesejahteraannya dan lain-lain, terus kita juga dijamu untuk makan siang bersama bapak-bapaknya lauknya sih sederhana pindang bebek (sebenernya bukan bebek ada namanya sendiri tapi gw lupa hasil silang antar bebek dengan itik atau soang kalo gak salah), sambel nanas dan lalapan bener-bener mantep deh kalo lagi laper setelah itu kita pamit pulang. lagi-lagi kita harus naik ketek untuk menyebrang sungai ogan :)
dan setelah menyelesaikan kunjungan kerja *istilah keren ala-ala kepresidenan coyy* di kabupaten OI kita lanjut ke kabupaten OKI jarak yang ditepuh juga jauh makan waktu kurang lebih 2-3 jam perjalanan melewati perkampungan, pinggir sungai, hutan, kebun dan pemandangan indah lainyya.
akhirnya kita sampai di Kayuagung kalo gak salah kmarin tu sampe nya jam 4 atau jam 5 an, disana kita udah disambut oleh bapak Kabid dan teman-temannya. nyampe dinas tujan awal ny ya pipis, trs solat trs berembuk untuk acara cek lokasi awalnya sih gwa sempet mikir duh ini bapak sama ibuk-ibuk kok bukannya cepetan kelokasi aja dari pada kelamaan mikir hanah heneh berembuk tapi gak ada gerakan kayak buang-buang waktu aja. tapi gwa sedikit menyimak obrolan mereka yang menyatakan bahwa kedua lokasi itu sama-sama terletak di ujung mau gak mau kita harus milih salah satu padahal kan mbak-mbak yang dari pusat itu butuh data dari keduanya. ada kali berembuknya sekitaran 1 jaman. setelah berembuk panjang akhirnya didapat keputusan kalo kita besok itu kemesuji terus yang dari kecamatan cengal biar dateng aja ke dinas itu lebih efisien dikarenakan lokasi yang di cengal itu jaraknya lebih jauh dan akses menuju kesana lebih sulit medannya dan untuk malemnya kita nginep di hotel Romly awalnya sih mau nginep di hotel S tapi semua kamar full, sebelum ke hotel kita makan malem dulu di mbak elok yang sambelnya itu pedes gilaaa sukses membuat hidung gwa meler dan berkeringat suatu saat kalian semua wajib nyobain sambelnya percaya dehhh !!
jarak dari dinas ke tempat makan itu kurang lebih dua jam terus jarak dari tempat makan ketempat menginap itu kurang lebih satu jam dengan jalan berlubang, gelap dan diiringi grimis serta nahan pipis mantep gak tuh..
akhirnya kita nyampe dihotel jam 8 malem awalnya sih sempet ragu jadi kagak nginep dihotel ini karena hotenya gelep dari luar keliatan horror banget ya secara lah ya hotel yang ada di jalan lintas dan kebanyakan para tamunya itu sopir-sopir truk yang mau beristirahat untuk melanjutkan perjalanan berikutnya. mbak mbak yang dari pusat juga sempet takut dan khawatir tapi apa daya cuma ada ini hotel dibilang lumayan bagus dan masih ada kamar kosongnya. sampe hotel gwa langsung cucimuka aja deh gak sanggup buat mandi mana takut juga, terus isirahat. karna kondisi kurang fit akhirnya gwa ketiduran pas bangun udah subuh ajaa.

oke di hari kedua perjalanan kita diawali dengan mencari tempat sarapan kan semalem nginep dihotel minimalis pastnya gak ada saranpan dong yaa..
akhirnya kita beli sarapan nasi uduk di arah pasar terus setelah itu kita kontak-kontakan sama bapak yang dari dinas yang mau nemenin kelokasi. sempet lama sih nunggunya yang awalnya janjian pagi jam 7 kita udah kelokasi jadi molor dehh satu jam lebih lima puluh sembilan menit.
awalnya jalan yang kita lalui untuk ke kecamatan Pagar Dewa itu ya seperti biasa jalan perdesaan dari simpang desa Siberok lanjut ke jalan kecil laluuuuu kita belok kanan mulai memasuki kawasan perkebunan kelapa sawit awalnya gwa kira gak begitu jauh, tanah nya masih merah belum di aspal tapi udah ditimbun koral masu kehutan perkebunan semangkin dalam-semakin dalam, belok kiri, kiri-kanan yang terlihat hanyalah jajaran pohon sawit, semakin kehutan, melewati pabrik kelapa sawit, sejam di lewati suasana masih sama yang terlihat hanyalah hutan sawit sesekali diselingi kebun karet. sejauh ini juga belum terlihat ada tanda-tanda perdesaan sempet mikir kok jauh banget sih dan sempet gak yakin emangnya beneran apa ada perdesaan di dalam hutan seperti ini ?
karena pagi tadi gwa makan obat flu, gwa semepet ketiduran selama di jalan. ehh pas gwa bangun gwa kira udah sampe taunyaa kita masih ada di dalam kebun sawiiittt kakaaaaakkkkk.....
dan yang lebih parahnya lagi didepan tu gwa ngeliat ada genangan air ya lumayan luas ada kali kira-kira 200 meter sempet pesimis nyampe gak ini kita, bener apa kagak ini jalannya, dalem atau enggak genangannya, rupanya semalem itu dari ujan deres banget dan lokasi yang mau kita tuju itu tempat nya amat sangat jauh, ini toh alesannya mengapa kemarin gak langsung otw aja dari pada kelamaan rembukan. disitu saya kadang merasa sediiihhh !!
ternyata setelah di coba dilewati oleh mobil didepan kita ternyata bisaa, syukur alhamdulillah banget..
terus gwa kira udah mau ngedeketin desa ehh rupanyaaa jalannya mangkin parah sob. tanah merah yang belum dilapisi batu krikil dan ternyata itu baru stengah perjalanan padahal kita jalan tu udah hampir 2 jam. gile gak tu 2 jam didalem hutan dan itu baru setengahnya, ya allah kapan nyampe nya coba. mana kiri kanan pemandangan masih sama bahkan lebih rawan lagiii, suasananya sunyi sepi senyappp gak kebayang dehh seandainya kemarin itu gwa nekat langsung tancap ke lokasi bisa nangis darah deh atau bisa jadi makanan harimau.
well setelah melalui jalan licin yang ngebuat mobil slip satu rumah mulai terlihat, terus jarak kerumah berikutnya masih sama sekitaran satu kilo mulai terlihat rumah lagi, dannn berikutnya mulailah terlihat bapak-bapak yang akan kami temui, seneng banget akhirnyaa ketemu manusia juga setelah tiga jam memandangi pohon sawit bercengkrama dengan pohon karet.
kita disambut oleh 3 orang bapak-bapak yang di sebelah kanannya mulai terhampai lahan baruu dn di salah satu pohon ditempeli tulisan akan dibangun pabrik penggilingan padi ukuran 100x100 (kalo gak salah). setelah ngobrol panjang menberi tahu bahwa ini lokasi calon pabrik yang akan kita bangun bapak itu pun mempersilakkan untuk kerumah bertemu dengan bapak-bapak lainnya, gwa kira kita tadi udah nyampe dilokasi rupanya beluuuumm sodara-sodara masih butuh waktu sekitar 20 menit lagi untuk nyampe kedesanya, yang tadi itu baru rencana awal tokk.. hahahha ternyata ya di Indonesia ini masih ada desa yang terletak di ujung-ujung itu baru ujung satunya belum lagi yang ujung satu lagi atau di provinsi lain atau di pulau lain..
dan setelah menempuh perjalanan 20 menit dr lokasi calon pabrik kita sampe dirumah bapak petaninya disana lagi-lagi kita disambut bak artis. penuh harap dari mereka yang sangat membutuhkan bantuan untuk kesejahteraan desanya. bayangkan disaat yang moderenisasi ini masih ada desa yang tertinggal, tidak ada listrik bahkan untuk keluar dari desapun mkan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan itu baru keluar dari hutan sawit belum ke kotanya lagii..
setelah menyampaikan maksud dan tujuan dan mendengaerkan tanggapan dan keluhan serta harapan dari bapak-bapak petani, kita pamitan untuk pulang saat itu hati gwa bener-bener terrenyuh banget ngeliat kegigihan bapak-bapak petani di sana ada harapan yang sangat besar dari mereka untuk membuat desanya menjadi maju setidanyak untuk kesejahteraan desa mereka.
kita pamit pulang jam setengah ddua belas dan nyampe ke luar dari hutan itu jam dua an, lagi lagi diperjalanan pulang yang terlihat hanya hutan dan hutan sepanjang jalan cuma bisa berdoa mohon keselamatan sampai tjuan karena setelah mendengar cerita dari rekan-rekan daerah yang kita kunjungi itu salah satu daerah yang rawan todong maupun hewan buas.
ya allah bener-bener dehh perjalanan kali ini...

kahirnya kita keluar dari desa pagar gunung kembali lagi ke desa siberok dan mkan siang saat itu udah jam 14.45 WIB kita baru mau mkan sianggg :)
setelah makan siang kita lanjut lagi ke Kayuagung jaraknya sih masih kurang lebih 3-4 jam tapi ini udah di jalan lintas setidaknya gak didalem hutan yang jalannya masih merah. ehh rupanya sebelum ke dinas kita mapir dulu kekebun duku untuk panen duku, senangnya bisa menikmati duku segar nan manis duku Komering Asliiii..
setelah puas panen duku kita kembali ke dinas jaraknya masih kurang lebih satu setengah jam lagii, oh noooo ini tu kabupaen luas bangeeettt sihhh

pas azan magrib kita sampe di dinas kita kira bapak-bapak yang dari Cengal udah dateng rupanya mereka belum dateng tapi udah lumayan deket katanya. jadi kita tunggu bapak-bapak nya sambil istirahat sebentar, gak sampe setengah jam bapak-bapaknya dateng. mereka dateng orang 6 kayaknya sih naik travel, salah satu diantara mereka ada bapak-bapak berseragam loreng. tadinya sih gwa mikir gaya banget bapak ini sampe dikawal segala ehh ternyata setelah bercerita kalo mereka itu keluar dari desanya jam setengah dua siang terus diperjalanan itu mkan waktu 4 jam saudara-saudara medannya malah lebih parah dari medan ke Mesuji. kebayang kan lo pada gimana keadaan di sana mana bapake sampe bawa pengawal segala. bapak ketua gapoktannya bener-bener polos banget gwa sampe ibah ngeliat nya, bapaknya pendiem dan bener-bener masih luguu, dan juga kayak ketakutan ya mungkin dilihatnya ibuk bos kita yang tegang hehehheh. tapi akhirnya suasananya pun mencairr meskipun bapak itu tetep dengan muka polos keadaan mulai mencair gak tegang-tegang amat...
mulai ada keceriaan tawa dan joke joke lucu dari mereka.
sebenernya bapak-bapak itutu ngarep banget kali kita bisa mampir ngeliat sendiri gimana lokasi tempat tinggal mereka, cuma karena waktu dan jarak yang amat teramat sangat jauh dan ibuk-ibuk yang dari Kementan juga besok udah mau kembali ke Jakarta akhirnya kita memutuskan bapak-bapak petaninya aja yang dateng ke dinas. toh lain kali kalo jadi dibantu kan kita juga pasti akan mengecek langsung kelokasi. gwa pribadi sih pengen banget malahan ngecek ke lokasi kecamatan cengal, gwa bersedia kok kalo suatu saat nanti di ajak DL kcengal ya biar bisa berbagi cerita dan pengalaman juga serta ngasih gambaran gimana sih kondisi desa diperdalaman Indonseia ini.

mulai dari situ hati gwa rasanya terenyuh banget ngeliat perjuangan petani tanah air ini, perjuangan hidup mereka dan akses mereka yang jauh dari kemewahan. sedngkan kita selama ini hidup kadang lupa untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan. kadang masih banyak orang-orang yang kalo makan tu gak abis mubazir banget, padahal perjuangan untu menghasilkan sebutir nasi itu yaampuuunnn kalo kita yang gak pernah mungkinudah nangis kali..
terus kita yang sering ngeluh baru mati lampu dua jam aja kita udah ngeluh terus ngumpat PLN, mati air kita udah males mandi. padahal kalo kita mau sedikit aja ngeliat kebawaaah masih banyak orang-orang yang lebih susah dari kita...
ya Allah bener-bener pelajaran hidup banget dari perjalanan dinas kemarin. gwa bisa ngeliat sendiri dengan mata kepala gwa dan merasakan betapa luasnya tanah air ini dan masih banyak banget kehidupan jauh dari kemawahan. bayangin lo buat keluar dari desa mereka aja makan waktu 4 jam itu baru di muara desanya. gimana kalo ada warga yang sakit, atau mau belanja boro boro mau ke moll pasar tradisional aja jauhhhh...
banyak-banyak bersyukur deh buat kita yang terlahir dikota dan gak harus makan waktu berjam-jam untuk keluar dari rumah

oke deh doain aja DL berikutnya gwa ikut ke Cengal atau ke dareah terpencil lagi biar bisa berbagi cerita bersama kalian semua :))
intinya saat ini tu kita harus banyak-banyak bersyukur deh dengan nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada kita, udah banyak banget sebenernya kemudahan-kemudahan dari Allah. kitanya aja yang kadang kurang bersyukur akhirnya ajadi manusia yang kufur.